Kamis, 26 Mei 2011

PUISI

 GERIMIS di RELUNG SENJA

Gemericik hujan saat senja hampir usai
Basah bumi basah pepohonan
Tapi tidak..hatiku
Terasa kering dan gersang
Walau bukan kemarau

Pengharapan yang kubentang bagai bianglala
Hanya indah dipandang tak mudah digapai
Asa ibarat fotamorgana menari dalam riak
Dormansi atau hibernasikah cintaku
Hanya bisa dirasa
Beku dan kaku
Hujan senja ini  membangunkan rindu
Rindu pada dia yang slalu kutunggu

Aku tak tahu apakah dia merasa apa yang kurasa
Cinta yang pernah singgah terasa kelu
Mimpi-mimpi hanya berupa halusinasi
Tak habis mengerti ,mengapa ini terjadi

Sekelebat bayang melintas
Itu bayanganmu …tapi terus berlalu
Hanya menyisakan rindu mengharu biru
Ibarat air hujan yang mengalir
di depan rumahku senja ini
Tak tahu dimana, dan kapan dia kan singgah

gemericik hujan di senja temaram
jelmakan harap makin kelam
entah harus kubilang apa
hanya celoteh hati yang merintih
mataku semakin sembab
gerimis  tangis seiring gemericik hujan
seakan enggan berhenti

                                                                                oleh Terani Jaringjelaga pada 08 Mei 2011 jam 22:03

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Grants for single moms